Jumat, 15 Februari 2013

Chemistory 5 [ Termokimia ]


Siapa bilang kimia itu menyebalkan???
Ternyata kimia bisa menjelaskan mengenai panasnya neraka.
Kamu pasti heran kan? Jawabannya ada di cerita berikut.
Saat ujian tengah semester, seorang dosen kimia di Universitas Washington menanyakan satu soal yang menarik. Begini pertanyaannya, “neraka itu bersifat endoterm atau eksoterm? Berikan penjelasanmu!”
Kebanyakan mahasiswa  menjawab dengan menggunakan Hukum Boyle yang menyatakan suhu naik ketika gas dimampatkan dan suhu turun ketika diperlakukan sebaliknya.jadi kesimpulan mereka nerakan itu bersifat endoterm. Namun ada seorang mahasiswa yang menjawab berbeda.
“pertama-tama, kita harus tahu bahwa volume neraka berubah seiring waktu. Jadi kita perlu tahu berapa kecepatan masuknya jiwa=iwa orang mati dan kecepatan mereka keluar. Saya sendiri bisa mengasumsikan bahwa sekali jiwa masuk neraka maka sulit keluar lagi. Jadi bisa dipastikan kalau taka da jiwa yang bisa keluar dari neraka.
Kita tahu ada banyak agama di dunia ini. Masing-masing agama mengklaim bahwa tak ada orang yang akan masuk surge kalau tidak menganut agama tersebut. Berdasarkan asumsi itu maka bisa diambil kesimpulan bahwa taka da orangg yang akan masuk surga apapun agamanyaa, apalagi kalau orang yang tidak beragama.
Dengan demikian bisa dipastikan juga bahwa jiwa yang masuk nerakan akan meningkat secara eksponensial sampai semua manusia mati.
Berdasarkan asumsi itu, kita bisa meninjaunya dengan Hukum Boyle yang menyatakan bahwa volume akan makin besar untuk mempertahankan suhu dan tekanan di dalamnya. Ada dua kemungkinan yang bisa dipikirkan. Pertama, jika kecepatan neraka membesar lebih lambat daripada kecepatan jiwa yang masuk, suhu dan tekanan di neraka akan terus meningkat, maka neraka bersifat eksoterm.
Kedua, jika kecepatan neraka membesar lebih cepat daripada kecepatan masuknya jiwa ke dalam nerakan, suhu dan tekanan neraka akan turun sampai membeku, itu berarti endoterm.
Jadi, yang mana? Jika kita melihat apa yang terjadi saat ini, penyakit makin mewabah lalu bencana alam terjadi dimana-mana, kemudian perang yang diusung aksi pembelaan diri makin banyak saja, maka peningkatan jiwa yang masuk neraka harusnya sangat cepat sementara penambahan volume akan lebih lambat karena volume awalnya saja sudha sangat besar. Maka saya yakin kalau neraka itu bersifat eksoterm.”
Sang dosen memberi nilai A untuk mahasiswa itu.
Note : tentunya cerita ini hanya sedikit penjelasan ilmiah (yang mengada-ada) tentang neraka, pembuktiannya silakan kamu datangi sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Angry Birds -  Red Bird